Nendo, firma desain Jepang yang dipimpin oleh Oki Sato, dikenal karena pendekatan desainnya yang sederhana namun inovatif. Dengan penggabungan elemen minimalis Jepang dan keanggunan Skandinavia, Nendo adalah salah satu arsitek dan desainer yang secara sempurna menginterpretasikan gaya Japandi dalam karya-karyanya. Dalam blog ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana Nendo memadukan prinsip-prinsip desain ini melalui inovasi dan perhatian pada detail yang halus.
1. Kesederhanaan yang Berlapis
Gaya Japandi dikenal dengan kesederhanaannya yang mendalam—bukan sekadar minimalisme yang menghapus semua ornamen, tetapi minimalisme yang mempertahankan makna melalui detail yang bijaksana. Nendo menciptakan karya yang terlihat sederhana di permukaan, namun menyimpan kompleksitas dalam detail dan pemikiran di baliknya.
"Our designs are about layering simplicity with subtle details that reveal themselves over time." — Oki Sato, Nendo.
Dalam desain Nendo, kesederhanaan sering disandingkan dengan inovasi. Misalnya, Nendo sering menciptakan furnitur dan arsitektur dengan bentuk yang bersih namun memiliki elemen kejutan yang tersembunyi, seperti permukaan yang dapat bertransformasi atau penggunaan material yang tidak biasa. Ini sejalan dengan prinsip Japandi yang tidak hanya mengutamakan estetika bersih tetapi juga memberikan pengalaman yang mendalam dan penuh arti kepada penghuninya.
2. Fungsionalitas yang Berseni
Gaya Japandi, seperti desain Skandinavia dan Jepang, sangat memperhatikan fungsionalitas. Nendo mengambil prinsip ini dan menggabungkannya dengan pendekatan artistik, menciptakan karya yang tidak hanya berguna tetapi juga menghadirkan pengalaman visual yang tenang.
Nendo merancang objek dan ruang yang memiliki fungsi praktis, tetapi di saat yang sama menawarkan kesenangan estetis. Karyanya memprioritaskan penggunaan material alami yang ramah lingkungan, seperti kayu dan kaca, yang sangat mencerminkan filosofi Japandi. Hal ini tidak hanya menciptakan harmoni visual tetapi juga berkontribusi pada lingkungan hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan—suatu konsep yang semakin populer di kalangan dewasa muda di Indonesia.
3. Menggabungkan Tradisi dengan Modernitas
Nendo memadukan elemen tradisional Jepang dengan sentuhan modern yang lembut. Hal ini terlihat dalam bagaimana mereka menginterpretasikan arsitektur rumah tradisional Jepang dengan cara yang lebih modern dan fungsional, tanpa mengorbankan esensi kehangatan dan keterhubungan dengan alam.
Di gaya Japandi, keseimbangan ini juga tercermin. Elemen tradisional seperti penggunaan kayu alami dan tekstur kasar digabungkan dengan garis-garis yang bersih dan modern. Desain Nendo seringkali mengambil inspirasi dari tradisi ini, tetapi dengan penekanan pada fungsi yang lebih relevan untuk kehidupan kontemporer.
"We like to merge the past and the present, creating designs that speak to the future while honoring traditional roots." — Oki Sato, Nendo.
4. Elemen Kejutan yang Halus
Salah satu ciri khas Nendo adalah kemampuannya menghadirkan elemen kejutan dalam desain minimalisnya. Ini adalah bagian dari daya tarik Japandi, yang meskipun sederhana, selalu memiliki kedalaman dalam fungsionalitas atau estetika yang mengundang penghuni untuk lebih menghargai detail-detail kecil.
Misalnya, Nendo sering merancang objek dengan dua fungsi atau lebih, yang terlihat sederhana namun menyimpan lapisan inovasi di baliknya. Prinsip ini cocok dengan gaya Japandi, yang menekankan pada keindahan dalam hal-hal yang tidak selalu terlihat jelas di permukaan, tetapi memerlukan waktu untuk ditemukan dan dinikmati.
Kesimpulan: Nendo dan Japandi untuk Generasi Masa Kini
Nendo tidak hanya berperan sebagai pionir dalam desain kontemporer Jepang, tetapi juga sebagai interpretator yang halus dari gaya Japandi. Dengan karya yang menggabungkan minimalisme Jepang dan Skandinavia, Nendo menciptakan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga mengundang penghuninya untuk berinteraksi dengan ruang secara lebih mendalam.
Di Indonesia, di mana gaya hidup minimalis mulai populer di kalangan generasi muda, pendekatan Nendo yang berlapis dan penuh detail ini memberikan inspirasi tentang bagaimana rumah bisa menjadi tempat yang fungsional, namun tetap membawa ketenangan dan kedamaian. Filosofi mereka tentang kesederhanaan yang tidak sederhana adalah sesuatu yang dapat diterapkan pada banyak aspek kehidupan modern, terutama dalam arsitektur dan desain interior.
"Good design is when it speaks quietly, but profoundly." — Oki Sato, Nendo.
Dengan mengartikulasikan filosofi Japandi melalui karya-karyanya, Nendo berhasil menghadirkan ruang yang tidak hanya terlihat indah, tetapi juga dirasakan sebagai tempat yang mengundang refleksi, ketenangan, dan keseimbangan—ciri khas dari gaya Japandi yang terus berkembang.
Berikut adalah contoh karya desain Nendo sebagai inspirasi desain furniture japandi.
1. "Cabbage Chair" (2008)
Cabbage Chair adalah salah satu karya Nendo yang paling ikonik dan inovatif, diciptakan dari bahan sisa produksi kertas. Kursi ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga merepresentasikan kesederhanaan fungsional dengan estetika minimalis. Desain kursi ini menonjolkan ide tentang berlapis-lapis kesederhanaan yang juga menjadi ciri khas Japandi. Dengan bentuk organiknya yang sederhana namun fungsional, kursi ini mencerminkan keseimbangan antara seni dan utilitas—dua elemen utama dalam gaya Japandi.
"We wanted to create something beautiful out of the leftover, using simplicity to highlight the unseen potential." — Oki Sato, Nendo.
2. "Nest Shelf" (2015)
Nest Shelf adalah rak yang terbuat dari kayu ringan, dirancang untuk menyimpan dan menampilkan barang dengan cara yang sederhana namun fungsional. Rak ini bisa diperluas atau diperkecil sesuai kebutuhan ruang, sebuah konsep yang sangat relevan dengan gaya Japandi, di mana fleksibilitas dan efisiensi ruang sangat dihargai. Dengan desain yang sederhana, namun elegan, rak ini menawarkan solusi fungsional sekaligus estetis, mencerminkan prinsip minimalis yang bersih dari Japandi.
"Our goal was to create a piece that adapts to any space, blending into its environment while maintaining its functionality." — Oki Sato, Nendo.
Ketiga karya ini adalah contoh bagaimana Nendo menggabungkan prinsip-prinsip desain Jepang dan Skandinavia, menciptakan karya yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga inovatif dalam hal fungsionalitas, sangat sejalan dengan filosofi Japandi.
Comentarios